Selama masih bernapas, hidup akan terus berjalan. Detik demi detik berganti, waktu yang terus bergerak maju, hari ini berlalu, hari esok menunggu selagi masih ada umur. Selama itu berlangsung, tentu ada banyak yang terjadi. Entah senang atau sedih yang dirasakan, bangga atau malu yang diraih, kepuasan atau ketidakpuasan yang didapatkan. Semua yang telah terjadi tak bisa diubah lagi.

Dalam perjalanan kehidupan, acap banyak yang merasa menyesal dengan tindakan yang diambil. Namun, Ace dalam manga One Piece pernah berujar bahwa "Kita harus hidup tanpa penyesalan" pada Luffy dalam kilas balik chapter 589.

Hidup tanpa penyesalan bisa jadi perdebatan apakah baik atau buruk. Bagi sebagian orang mungkin akan dianggap baik, karena memampukan kita untuk terus berkembang tanpa memusingkan kesalahan masa lalu. Namun, barangkali bagi sebagian orang hidup tanpa penyesalan adalah buruk karena membuat orang hidup tanpa belajar dari kesalahan.

Menurutku, tidak menyesal boleh saja, asal jangan tidak jadikan pelajaran segala sesuatu yang telah terjadi. Menyesal memang tiada guna apabila tindakan yang kita ambil telah terbukti membuahkan hal yang buruk. Akan tetapi, jangan pula karena tak menyesal, tak mau menjadikan hal itu sebagai pelajaran, agar lebih hati-hati lagi ke depannya.

Hidup tanpa penyesalan adalah perkataan Ace, karakter yang menjadi bajak laut dan mengukir nama sejak usia muda. Di luar segala 'hal membanggakan' dari dirinya, Ace pun terkenal keras kepala. Shirohige sudah melarangnya mengejar Teach, namun ia tak mengindahkan perkataan orang yang ia sebut ayah itu. Hasilnya, Ace kalah dan diserahkan ke Pemerintah Dunia.

Saat hendak dieksekusi, Shirohige dan bajak lautnya tak tinggal diam. Begitu juga Luffy. Dari atas panggung tempat jantung terpidana mati biasanya akan segera berhenti, Ace sempat menundukkan kepala di tengah ia menyaksikan bagaimana banyak orang berjuang demi menolong dirinya. Jika saja Ace tidak mengejar Teach, pasti tak akan jadi begitu. Sayang, tindakan yang Ace ambil tak hanya merugikan dirinya, tapi merugikan banyak orang.

Sampai saat-saat terakhir pun, Ace masih keras kepala. Atas nama harga diri sang ayah, Ace yang bisa saja kabur, malah berbalik melawan Akainu yang memprovokasinya. Hingga pada akhirnya, Luffy yang lengah nyaris dibunuh Akainu menggunakan tinjunya, dan Ace menolong Luffy dengan berkorban nyawa.

Sesaat sebelum mati, Ace berkata, "Terima kasih kalian mau mencitaiku sampai saat ini." Ia juga sempat menangis. Dengan melihat Ace di Marineford, dengan kesedihan dan kebahagiaannya, dengan pernyataan akan menerima tangan yang menolongnya atau pedang yang memenggal kepalanya, dirinya yang membuat orang-orang kerepotan karena menolongnya, memunculkan satu pertanyaan.

Apakah hingga saat itu, Ace masih tetap hidup tanpa penyesalan?

Related Posts

Silakan pilih sistem komentar anda ⇛   

0 komentar untuk ONE PIECE - Tanpa Penyesalan