Bahagia itu sederhana. Begitu ujaran banyak orang. Namun, realitanya bahagia tak sesedarhana berucap atau menulis tiga kata. Ada kalanya, bersedih lebih sering dari berbahagia. Menangis lebih banyak ketimbang tertawa. Rupa-rupa persoalan kehidupan memang tak selalu membahagiakan.

Kebanyakan orang menganggap kebahagiaan bersinonim dengan kekayaan. Ada benarnya, tapi tak selamanya demikian. Yang miskin juga bisa bahagia, dan yang kaya boleh bersedih. Bahagia tak memandang orang, ia bisa menyapa siapa saja, dan ia bisa pamit dari siapa saja.

Saat memikirkan tentang kebahagiaan, aku jadi teringat pada chapter 930 manga One Piece. Chapter tersebut, menurut Mangacanblog, berjudul "Kota Ebisu". Kota yang miskin, dihuni oleh penduduk-penduduk yang hidup serba berkekurangan. Akan tetapi, ada yang spesial di sana. Ada kebahagiaan yang selalu melingkupi mereka.


Sonder kaya, warga Ebisu berbahagia. Ada yang tidak sehat, namun ia tetap tertawa. Menahan lapar, ada anak kecil tetap girang. Mengapa? Mungkin pernyataan Tonoyasu, sebagai salah satu warga di sana dapat menjadi jawaban, setidaknya untuk sementara ini.

"... dari semua makhluk hidup di dunia ini, manusia adalah satu-satunya makhluk yang memiliki kemampuan untuk tertawa. Jadi, sayang sekali jika kita tidak menggunakannya."

Mereka tertawa bahagia, karena sayang jika tertawa tidak digunakan. Mereka juga ramah, suka berbuat baik, dan bahkan meminta Zoro untuk tersenyum. Tersenyum memang tak kalah penting dari ramah dan berbuat baik. Tak hanya untuk Zoro sebagai karakter fiksi, tapi untuk kita semua juga. Kata Bunda Teresa, "Kedamaian dimulai dari sebuah senyuman."

Tonoyasu juga berkata pada Zoro, bahwa kemiskinan tidak bisa mengalahkan mereka. Menangis tidak akan membuat mereka kaya, jadi sayang sekali jika mereka tidak tertawa (dan bahagia). Ucapan tersebut cukup menyentuh. Sebenarnya, baik tertawa maupun menangis sama-sama tidak membuat kaya. Entah bahagia ataupun sedih keduanya tak bikin berharta. Namun, jika tertawa dan berbahagia, jelas itu menciptakan situasi yang baik, tak hanya bagi diri sendiri, namun juga untuk orang-orang sekitar.

Jika saja kekayaan diukur dari kebahagiaan, maka warga Ebisu layak masuk dalam jajaran orang-orang terkaya dalam dunia One Piece!

Kita memang tak mungkin bisa seperti warga Ebisu, yang selalu bahagia, tertawa, tersenyum dan ceria. Kita bukan karakter fiksi! Namun, barangkali dengan melihat warga Ebisu dalam manga bikinan Oda, bisa membuat kita lebih sering bahagia, meski dalam kondisi yang sedang tidak baik-baik saja. Bisa membuat kita belajar, untuk mengutamakan kebahagiaan dalam menjalani kehidupan.

Menjalani hari penuh semangat dan kebahagiaan, beda dengan menjalani hari dengan kesedihan mendalam. Bahagia penting dalam menjalani hari, karena seperti kata Merry Riana, "Bukan karena hari ini indah, maka kamu bahagia. Namun, karena kamu bahagia, maka hari-hari menjadi indah."

Maka dari itu, satu kutipan yang cukup banyak ditulis di media sosial, agaknya harus selalu kita ingat. Kutipan itu adalah: "Jangan lupa bahagia".

O, 24 Februari 2019

Related Posts

Silakan pilih sistem komentar anda ⇛   

0 komentar untuk Belajar Bahagia Dari Warga Ebisu