VINSMOKE SORA, ONE PIECE


Meski sering dirundung saudara-saudara sendiri, dianggap anak gagal oleh ayah kandung, Sanji masih punya ibu, dulu. Ibu yang mencintainya sepenuh hati, dengan ketulusan. Sanji juga sayang ibunya, layaknya anak-anak normal dengan rasa cinta terhadap perempuan yang mereka anggap paling utama di dunia, yang melahirkan mereka dan menginginkan yang terbaik untuk mereka.

Untuk diketahui, Sora sakit-sakitan. Penyebabnya adalah karena ia meminum suatu obat untuk menghalangi anak-anak dalam kandungannya menjadi manusia super tak berperasaan seperti yang diinginkan Jajji. Namun, Ichiji, Niji, dan Yonji, tetap jadi manusia super. Hanya Sanji yang tidak.

Menurut Reiju, kakak Sanji, satu-satunya di antara anak-anak Vinsmoke yang tak membenci Sanji, Sanji adalah anak yang sudah Sora lindungi dengan nyawanya sendiri. Satu-satunya yang lahir dengan perasaan manusia di antara kembar empat adik Reiju. Karena hal tersebut, masih menurut kakak perempuan Sanji satu-satunya itu, Sanji lebih baik dari siapapun juga.



Sora bahagia karena Sanji menjadi normal. Sora sangat menyayangi Sanji, bahkan sampai ia harus rela memakan makanan dengan rasa yang amat buruk bikinan Sanji kecil dulu.

Kilas balik dalam chapter 841, memperlihatkan Sanji mencoba membuatkan ibunya makanan. Kala itu, Sanji belum sejago saat ia jadi koki bajak laut Topi Jerami dalam urusan memasak. Karena juga makanan buatannya itu sempat jatuh di jalan saat ia dalam perjalanan menuju tempat Sora berada, kena air hujan, dan hancur, rupa dan rasa dari makanan tersebut menjadi sangat buruk.

Seburuk-buruknya rasa makanan buatan Sanji yang ia bawa untuk Sora, ibunya itu tetap makan. Bahkan, dengan senyuman, ia memuji makanan buatan anaknya itu enak sekali.

Ya, Sanji bahagia saat berada di dekat Sora. Namun, kebahagiaan itu tak bertahan lama. Sora yang sudah sakit-sakitan, suatu hari meninggal dunia. Juga tentu saja, meninggalkan Sanji.

Segala hal indah bersama ibu hanya tinggal hidup dalam memori anak kecil itu. Waktu yang berlalu membuatnya harus menerima kenyataan tentang perpisahan, tentang kehilangan. Meski Sora telah tiada, cintanya pasti masih membekas dalam diri Sanji.

"Sora" dalam bahasa Jepang, ternyata berarti "langit" dalam bahasa Indonesia. Namun, menurutku Sora lebih seperti awan daripada langit. Awan yang indah ada, mengangkasa, kemudian jatuh menjadi hujan dan lenyap sudah. Menjadi tiada. Sama seperti Sora. Ia indah dengan kebaikan dan ketulusan, tapi kemudian hilang karena kematian. Menjadi tiada.

Kita semua juga, suatu saat, akan menjadi tiada.

Related Posts

Silakan pilih sistem komentar anda ⇛   

0 komentar untuk Menjadi Tiada - ONE PIECE