"Apanya yang Raja Bajak Laut? Aku lemah!" ucap Luffy dalam chapter 589. Pria berjuluk Topi Jerami itu sadar bahwa ia terlalu lemah, bahkan hanya untuk menyelamatkan seorang kakak. Bagaimana mungkin dia akan sanggup menjadi Raja Bajak Laut?
Dalam chapter 591, Luffy berjumpa dengan Rayleigh di pulau Nyoga. Dirinya yang sudah tenang usai meratapi kepergian Ace, bermaksud ingin segera pergi ke pulau Sabaody. Namun, Ray mengingatkan Luffy pada suatu peristiwa, di mana tak satu kawan pun dapat ia selamatkan. Karena, Luffy lemah! Apa Luffy ingin mengulang hal itu? Jelas kita tahu jawabannya adalah tidak. Karena menerima kekurangan dirinya yang pada saat itu masih terbilang lemah, Luffy berlatih bersama Rayleigh selama kurang lebih satu setengah tahun, dan memantapkan kemampuannya sendiri dalam waktu setengah tahun.
Usai latihan, Luffy memang tidak berubah menjadi sekuat Kaido atau sehebat Shirohige. Namun, meski begitu tetap ada perkembangan signifikan dalam dirinya. Mulai dari menguasai ketiga jenis Haki sampai mendapatkan mode baru, Gear 4, dari memanfaatkan kekuatan Buah Iblisnya.
Jika saja Luffy menganggap dirinya saat itu sudah cukup kuat, tentu dia akan kalah dengan mudah menghadapi musuh-musuh hebat. Untung saja Luffy menjadikan pengalaman buruk itu sebagai pelajaran, dan dia mau menerima kekurangan dirinya, bahwa ia lemah.
Menerima kekurangan bagiku cukup menarik. Sebab, hal ini tak banyak orang yang sudi melakukannya. Jika Luffy dalam One Piece mau, banyak dari teman-temanku--mungkin juga teman-teman dari yang membaca tulisan ini, atau diri kalian sendiri--tidak mau menerima kekurangan.
Aku pun pernah begitu. Aku pernah cukup aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan dunia percaturan. Aku masuk ekstrakurikuler catur di sekolah, masuk klub catur, menyewa pelatih untuk melatihku di rumah, sampai mengikuti pertandingan-pertandingan.
Aku merasa kemampuanku sudah hebat, meski tak jarang orang-orang berkata cara bermainku masih perlu banyak dikembangkan lagi. Langkah-langkahku penuh kekurangan. Meski sering kalah bila mendapat lawan yang tangguh, namun aku tetap tak sudi menerima kekuranganku. Aku tak sudi mengakui aku masih payah. Cara berlatihku masih tetap sama, tak ada peningkatan latihan. Sebab, sekali lagi, aku tak mau mengakui dan menerima kekurangan.
Hingga aku sampai pada satu titik di mana aku menyadari, aku memang benar-benar masih payah. Waktu latihanku harus lebih ditingkatkan. Menonton para pemain profesional bermain, dan membaca buku catur harus lebih kuperbanyak. Jujur, memang pahit menerima kenyataan tentang kekurangan--tidak hanya soal bermain catur, tapi dalam banyak hal. Akan tetapi, aku mendapat hasil memuaskan setelah menerima itu.
Mungkin tak banyak yang sadar, bahwa dengan menerima kekurangan, berpotensi membantu kita untuk berkembang lebih jauh lagi. Untuk menjadi pribadi yang lebih tangguh dan keras berusaha dari sebelumnya.
Layaknya Luffy yang sadar dan menerima fakta bahwa ia lemah, kita pun harus sadar dan menerima segala kekurangan kita. Meski pahit dan mungkin memalukan, tapi jika setelah menerimanya kita termotivasi untuk berusaha lebih keras lagi, maka hasilnya pasti akan baik.
Tak ada yang sempurna, semua manusia pasti punya kekurangan. Tak perlu menyangkal. Terimalah ... kemudian, berkembanglah!
Pada
March 20, 2019
0 komentar untuk ONE PIECE - Menerima Kekurangan